Sabtu, 27/03/2010 06:19 WIB
Kebijakan Israel di Yerusalem tetap tidak akan berubah, kantor perdana menteri Israel mengatakan pada hari Jumat kemarin (26/3), satu hari setelah perdana menteri Netanyahu kembali dari Washington di mana dia menghadapi tekanan untuk membekukan pembangunan permukiman.
"Perdana menteri menegaskan posisi Israel bahwa tidak ada perubahan kebijakan di Israel di Yerusalem yang telah ditempuh oleh semua pemerintah Israel selama 42 tahun terakhir," kata Benjamin dari kantor perdana Menteri dalam sebuah pernyataan.
Israel bersikeras sebagian bangunan pemukiman moratorium itu diberlakukan di Tepi Barat yang diduduki dapat diperpanjang ke timur Yerusalem karena dianggap sebagai bagian dari keseluruhan kota yang "abadi dan tak terpisahkan".
Sementara itu, juru bicara Netanyahu mengatakan pada hari Jumat kemarin bahwa Amerika Serikat tidak setuju Israel untuk melanjutkan konstruksi di Yerusalem Timur, mengklarifikasi komentar yang dibuat oleh ajudan lain.
Juru bicara Netanyahu Nir Hefez kepada radio Angkatan Darat sehari setelah mereka kembali dari Amerika Serikat dalam kunjungan Netanyahu ke AS, menyatakan bahwa telah tercapai sebuah "daftar pengertian" kebijakan terhadap Palestina dengan Presiden Barack Obama dalam pembicaraan mereka di Washington.
Namun ada poin tambahan yang masih dalam perselisihan antara kedua belah pihak," tambah Hefez.
Hefez mengatakan bahwa meskipun adanya perbedaan pandangan antar Obama dan Netanyahu dalam sebuah kesepakatan dalam 90 menit pembicaraan di Washington pada hari Rabu lalu, namun Israel menegaskan bahwa "kebijakan pembangunan di Yerusalem tidak akan berubah."
Minggu, 28 Maret 2010
Mesir Gila, yang Mau Ngasih Bantuan Ke Gaza Malah Ditahan
Sabtu, 27/03/2010 16:08 WIB
Pasukan keamanan Mesir menahan 22 orang sebagai bagian dari tindakan keras yang diluncurkan awal pekan ini untuk mencegah pengiriman bantuan ke Jalur Gaza.
Ratusan petugas polisi menggeledah rumah-rumah di Rafah dan Syekh Zuayed untuk menyita barang yang siap untuk dikirim ke Gaza.
Gaza saat ini telah menjadi wilayah yang miskin dan merupakan rumah bagi 1,5 juta orang yang dikepung oleh Israel selama lebih dari 1.000 hari.
Ketika Israel mengontrol akses ke wilayah tersebut melalui laut dan udara, Mesir tidak mau kalah dan ikut menutup perbatasan Rafah - satu-satunya perbatasan yang dapat menghindari blokade Israel.
Pihak berwenang Mesir membenarkan tindakan mereka tersebut dengan mengatakan bahwa persimpangan pos perbatasan Mesir-Israel tidak boleh digunakan tanpa izin Tel Aviv.
Pemerintah Mesir membangun tambahan dinding baja di sepanjang perbatasan Gaza untuk mencegah masuknya barang-barang ke Gaza yang terkepung.
Mesir juga untuk memblokir wilayah laut dengan meningkatkan keamanan di perbatasan maritim dengan Gaza.
Polisi mengatakan mereka menyita sejumlah besar barang termasuk suku cadang untuk kendaraan bermotor, pakaian, makanan kaleng dan pompa air listrik selama operasi penggebrekan itu.
Seorang pejabat keamanan kepada AFP pada hari Jumat kemarin (26/3), aparat keamanan Mesir menahan 22 orang "yang dicurigai terlibat dalam operasi penyelundupan untuk memasok bantuan ke Gaza melalui terowongan-terowongan" yang berjalan di bawah perbatasan Mesir dengan Gaza.eramuslim.com
Pasukan keamanan Mesir menahan 22 orang sebagai bagian dari tindakan keras yang diluncurkan awal pekan ini untuk mencegah pengiriman bantuan ke Jalur Gaza.
Ratusan petugas polisi menggeledah rumah-rumah di Rafah dan Syekh Zuayed untuk menyita barang yang siap untuk dikirim ke Gaza.
Gaza saat ini telah menjadi wilayah yang miskin dan merupakan rumah bagi 1,5 juta orang yang dikepung oleh Israel selama lebih dari 1.000 hari.
Ketika Israel mengontrol akses ke wilayah tersebut melalui laut dan udara, Mesir tidak mau kalah dan ikut menutup perbatasan Rafah - satu-satunya perbatasan yang dapat menghindari blokade Israel.
Pihak berwenang Mesir membenarkan tindakan mereka tersebut dengan mengatakan bahwa persimpangan pos perbatasan Mesir-Israel tidak boleh digunakan tanpa izin Tel Aviv.
Pemerintah Mesir membangun tambahan dinding baja di sepanjang perbatasan Gaza untuk mencegah masuknya barang-barang ke Gaza yang terkepung.
Mesir juga untuk memblokir wilayah laut dengan meningkatkan keamanan di perbatasan maritim dengan Gaza.
Polisi mengatakan mereka menyita sejumlah besar barang termasuk suku cadang untuk kendaraan bermotor, pakaian, makanan kaleng dan pompa air listrik selama operasi penggebrekan itu.
Seorang pejabat keamanan kepada AFP pada hari Jumat kemarin (26/3), aparat keamanan Mesir menahan 22 orang "yang dicurigai terlibat dalam operasi penyelundupan untuk memasok bantuan ke Gaza melalui terowongan-terowongan" yang berjalan di bawah perbatasan Mesir dengan Gaza.eramuslim.com
Langganan:
Postingan (Atom)