Sabtu, 24 April 2010

Keutamaan Ilmu Daripada Harta


Sepuluh orang kaum Khawarij mendatangi Khalifah ke-IV, Ali bin Abi Thalib Ra. Mereka mendatangi Khalifah karena ingin menanyakan sesuatu, di samping rasa iri terhadap kepandaian khalifah, baik dalam ilmu agama maupun lainnya. Rasuluilah Saw pernah bersabda: "Aku ini kotanya ilmu pengetahuan, dan Ali adalah sebagai pintunya."
Sesampainya mereka dihadapan Khalifah Ali, mereka diterima dengan ramah, dan Khalifah menganggap mereka sebagai tamu terhormat.
Salah seorang dari mereka membuka pertanyaan kepada Khalifah Ali: "Wahai Ali, kami adalah sepuluh orang yang diutus oleh kaum kami untuk mengajukan pertanyaan kepadamu, dan kami akan bergiliran bertanya kepadamu. Dan jawabanmu nantinya akan kami bawa pulang kepada kaum kami."

Khalifah Ali menjawab: "Baiklah kalau demikian. Dan apa yang akan kalian tanyakan padaku?"
"Wahai Ali, manakah yang lebih mulia, ilmu pegetahuan atau harta benda, dan terangkan pula sebab-sebabnya?" tanya orang pertama.
"Ilmu pengetahuan itu adalah warisan para nabi, sedangkan harta kekayaaan adalah warisan Qarun, Syadad dan lain-lain. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan lebih mulia daipada harta benda," jawab Khalifah Ali.
Kemudian orang kedua memberikan pertanyaan: "Manakah yang lebih mulia ilmu pengetahuan atau harta benda, dan jelaskan sebab-sebabnya?"

"Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmulah yang menjaga dan memelihara pemiliknya, sedangkan harta yang empunyalah yang memelihara dan menjaganya," jawab Khalifah Ali.
Setelah orang pertama dan kedua selesai dijawab oleh Khalifah Ali, kemudian orang ketiga, keempat, kelima, hingga orang kesepuluh mengajukan pertanyaan yang sama seperti yang diajukan oleh orang pertama dan kedua.
Kepada penanya ketiga khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena orang yang berilmu banyak sahabatnya, sedangkan orang yang banyak hartanya lebih banyak musuhnya."

Kepada penanya keempat khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu bila disebarkan atau diajarkan akan bertambah sedangkan harta kalau diberikan kepada orang lain akan berkurang."
Kepada penanya kelima khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak dapat dicuri, sedangkan harta benda mudah dicuri dan dapat lenyap."
Kepada penanya keenam khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak bisa binasa, sedangkan harta kekayaan dapat lenyap dan habis karena masa dan usia."

Kepada penanya ketujuh khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak ada batasnya, sedangkan harta benda ada batasnya dan dapat dihitung jumlahnya."
Kepada penanya kedelapan khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu memberi dan memancarkan sinar kebaikan, menjernihkan pikiran dan hati serta menenangkan jiwa, sedangkan harta kekayaan pada umumnya dapat menggelapkan jiwa dan hati pemiliknya."
Kepada penanya kesembilan khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena orang yang berilmu mencintai kebajikan dan sebutannya mulia seperti si 'Alim, dan sebutan mulia lainnya. Sedangkan, orang yang berharta bisa melarat dan lebih cenderung kepada sifat-sifat kikir dan bakhil."

Dan kepada penanya kesepuluh khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia dan lebih utama daripada harta kekayaan, karena orang yang berilmu lebih mendorong untuk mencintai Allah. Sedangkan harta benda dapat membangkitkan rasa sombong, congkak dan takabur."
Seusai mendengarkan jawaban Khalifah Ali yang begitu cemerlang, kesepuluh orang kaum Khawarij itu berdecak kagum, karena satu pertanyaan dapat dijawab dengan sepuluh jawaban. Kemudian, mereka kembali kepada kaumnya dengan rasa puas, dan bertambah yakin bahwa Khalifah Ali benar-benar sebagai pintu gerbangnya ilmu.

Minggu, 28 Maret 2010

Netanyahu: Tidak Ada Perubahan Kebijakan di Yerusalem

Sabtu, 27/03/2010 06:19 WIB

Kebijakan Israel di Yerusalem tetap tidak akan berubah, kantor perdana menteri Israel mengatakan pada hari Jumat kemarin (26/3), satu hari setelah perdana menteri Netanyahu kembali dari Washington di mana dia menghadapi tekanan untuk membekukan pembangunan permukiman.

"Perdana menteri menegaskan posisi Israel bahwa tidak ada perubahan kebijakan di Israel di Yerusalem yang telah ditempuh oleh semua pemerintah Israel selama 42 tahun terakhir," kata Benjamin dari kantor perdana Menteri dalam sebuah pernyataan.

Israel bersikeras sebagian bangunan pemukiman moratorium itu diberlakukan di Tepi Barat yang diduduki dapat diperpanjang ke timur Yerusalem karena dianggap sebagai bagian dari keseluruhan kota yang "abadi dan tak terpisahkan".

Sementara itu, juru bicara Netanyahu mengatakan pada hari Jumat kemarin bahwa Amerika Serikat tidak setuju Israel untuk melanjutkan konstruksi di Yerusalem Timur, mengklarifikasi komentar yang dibuat oleh ajudan lain.

Juru bicara Netanyahu Nir Hefez kepada radio Angkatan Darat sehari setelah mereka kembali dari Amerika Serikat dalam kunjungan Netanyahu ke AS, menyatakan bahwa telah tercapai sebuah "daftar pengertian" kebijakan terhadap Palestina dengan Presiden Barack Obama dalam pembicaraan mereka di Washington.

Namun ada poin tambahan yang masih dalam perselisihan antara kedua belah pihak," tambah Hefez.

Hefez mengatakan bahwa meskipun adanya perbedaan pandangan antar Obama dan Netanyahu dalam sebuah kesepakatan dalam 90 menit pembicaraan di Washington pada hari Rabu lalu, namun Israel menegaskan bahwa "kebijakan pembangunan di Yerusalem tidak akan berubah."

Mesir Gila, yang Mau Ngasih Bantuan Ke Gaza Malah Ditahan

Sabtu, 27/03/2010 16:08 WIB

Pasukan keamanan Mesir menahan 22 orang sebagai bagian dari tindakan keras yang diluncurkan awal pekan ini untuk mencegah pengiriman bantuan ke Jalur Gaza.

Ratusan petugas polisi menggeledah rumah-rumah di Rafah dan Syekh Zuayed untuk menyita barang yang siap untuk dikirim ke Gaza.

Gaza saat ini telah menjadi wilayah yang miskin dan merupakan rumah bagi 1,5 juta orang yang dikepung oleh Israel selama lebih dari 1.000 hari.

Ketika Israel mengontrol akses ke wilayah tersebut melalui laut dan udara, Mesir tidak mau kalah dan ikut menutup perbatasan Rafah - satu-satunya perbatasan yang dapat menghindari blokade Israel.

Pihak berwenang Mesir membenarkan tindakan mereka tersebut dengan mengatakan bahwa persimpangan pos perbatasan Mesir-Israel tidak boleh digunakan tanpa izin Tel Aviv.

Pemerintah Mesir membangun tambahan dinding baja di sepanjang perbatasan Gaza untuk mencegah masuknya barang-barang ke Gaza yang terkepung.

Mesir juga untuk memblokir wilayah laut dengan meningkatkan keamanan di perbatasan maritim dengan Gaza.

Polisi mengatakan mereka menyita sejumlah besar barang termasuk suku cadang untuk kendaraan bermotor, pakaian, makanan kaleng dan pompa air listrik selama operasi penggebrekan itu.

Seorang pejabat keamanan kepada AFP pada hari Jumat kemarin (26/3), aparat keamanan Mesir menahan 22 orang "yang dicurigai terlibat dalam operasi penyelundupan untuk memasok bantuan ke Gaza melalui terowongan-terowongan" yang berjalan di bawah perbatasan Mesir dengan Gaza.eramuslim.com